PUNCAK KENIKMATAN
Selama sebulan setelah pertama kalinya Arjuna merasakan bersetubuh
dengan ibunya, selama itu pula, setiap hari mereka melakukan anal seks
dan juga menggesekkan kelamin. Suatu hari, Ayahnya tidak ke sawah.
Rupanya ia mau membantu temannya pindahan hari itu. Maka pagi itu Arjuna
tidak dapat melakukan aksinya seperti biasa. Ibunya bersikap
biasa-biasa saja, malah cenderung sedikit lebih diam.
Arjuna hari itu sekolah. Sayangnya teman-temannya mengajak main bola.
Arjuna yang sudah tak sabar akhirnya pulang duluan sebelum jam tiga
dengan alasan ga enak badan. Ketika ia pulang ibunya sedang menimba air
memakai pipa dragon. Ayahnya tidak terlihat.
“Loh….. Ibu, ayah kemana? Belum selesai bantuin temannya?”
“Belum, Jun.”
“sampai sekarang belum pulang juga?
“bapak pergi rumah temannya hari ini. Siang ini mungkin sudah pulang.”
Kebetulan, pikir Arjuna. Jadi lebih bebas.
“Perlu dibantu?” tanya Arjuna.
“Sudah kelar kok. Ini ibu mau mandi. Belum sempat mandi dari pagi, abis
tadi pagi ngantar bapak kamu. Siangnya kerjaan dirumah sudah numpuk.
Kamu juga biasanya pulang siang dan bantu ibu. Sekarang malah pulang
sore.”
“Wah… maaf deh bu. Janji ga akan lagi. Arjuna akan pulang terus untuk ngebantuin ibu.”
“sekarang bantu ibu isi bak mandi.”
“Jangan dulu donk, bu.”
“tuh kan… katanya mau bantu……”
“pasti dibantu. Cuma, Arjuna kan belum cium ibu.”
“Ih…. Ibu belum mandi……. Udah bau nih…… dari pagi kerja di rumah….”
“Biar belum mandi, Arjuna tetap sayang ibu. Cuma, ibu kayaknya ga sayang Arjuna, deh.”
“Loh, kok ngomong gitu?”
“Kan kemarin Arjuna minta ibu jangan pake baju kalau kita berdua aja. Ibu sekarang pakai kain. Ibu ga sayang.”
Dewi hanya menggeleng sambil tersenyum. Dasar anaknya memang bandel.
“Ada yang mau ibu sampaikan kepada kamu terlebih dahulu.”
“Apa itu, bu?”
Dewi mengajak anaknya ke kamar tidur lalu mereka duduk di tempat tidur.
“Ibu mau cerita tentang sejarah keluarga kita…”
Maka, ibunya mulai menceritakan sejarah keluarga mereka kepada Arjuna.
Empat belas tahun yang lalu, ketika Dewi berumur 14 tahun, ia menikah
dengan Waluyo. Kala itu, ayah dan ibu Dewi kenal dengan Waluyo yang baru
pulang dari Kalimantan. Waluyo baru sembuh. Ternyata, Waluyo baru cerai
dengan isteri pertamanya karena ada masalah keluarga.
Keluarga Fauziah, isteri pertama Waluyo adalah keluarga kaya. Dengan 3
orang anak. Syafei, putera tertua, Fauziah puteri kedua dan Aisyah
puteri terakhir. Ketika itu, ayah mereka sakit-sakitan dan menurut
dokter tidak akan lama lagi bertahan hidup. Maka, terjadilah perang
keluarga antara Syafei dan Waluyo memperebutkan harta keluarga.
Akhirnya, Syafei tewas dalam suatu perkelahian massal antara keduanya.
Waluyo terluka parah.
Akhirnya ibunya Fauziah memaksa anaknya pulang dan menceraikan mereka
berdua. Waluyo membeli lahan pertanian di kampungnya dan membangun
keluarga baru dengan Dewi.
Setelah melahirkan Arjuna, Waluyo tidak pernah menyentuh Dewi lagi
secara seksual. Lama-kelamaan, Dewi bingung dan menanyakan ini pada
Waluyo. Akhirnya Waluyo mengaku bahwa, sebenarnya ia menyukai lelaki.
Ternyata Waluyo itu homo. Sebenarnya Waluyo suka lelaki dari saat ia
remaja, namun karena lingkungan tradisional melarang dan mencaci homo,
maka Waluyo berusaha membangun keluarga. Ia berhasil berhubungan seks
dengan cara membayangkan lelaki.
Baru di kampungnya ini, Waluyo menemukan kekasihnya. Seorang lelaki
bernama Joko yang bujangan walaupun umurnya sudah empat puluh. Joko ini
bekerja sebagai buruh tani yang ikut menggarap tanahnya Waluyo. Inilah
mengapa Waluyo sering pulang malam, atau bahkan tidak pulang. Berhubung
mereka tinggal di bukit yang masih banyak pohon bak hutan, dan rumah
tetangga berjauhan, aktivitas Waluyo tidak diketahui warga.
Akhirnya Arjuna mengerti. Lalu ibunya berkata,
“Kamu kan ingat, akhir-akhir ini kita sering berhubungan seks?”
“Iya, bu.”
“Sekarang ayah kamu tahu.”
Arjuna kaget. Ia sangat ketakutan.
“Ibu hamil. Baru kemarin ibu tahu, tadi pagi ibu terpaksa bilang sama ayah kamu.”
“Waduh… gimana, dong?” tanya Arjuna takut tapi di lain pihak ia bangga juga bisa menghamili ibunya.
“tenang, Jun. Bapakmu sudah merestui kita. Bapakmu itu cemburunya besar.
Dia tidak suka ibu hubungan sama laki-laki lain. Makanya ibu ga pernah
selingkuh. Pernah ada laki-laki yang genit sama ibu, dan lalu
ditempiling Bapakmu sampai pingsan. Tapi, kamu adalah anak laki-laki
satu-satunya yang disayangnya. Maka, ia merestui kita. Apalagi, Bapak
kamu emang udah lama mau punya anak lagi.”
Arjuna menjadi lega.
“Nah, kemarin Mas Joko pacar bapakmu itu terlibat hutang judi sehingga
sekarang rumahnya dijual. Oleh karenanya, Bapak bilang karena ibu sudah
punya kekasih di rumah, Bapak pun harus punya. Mulai hari ini, Bapakmu
akan tidur sama mas Joko di rumah ini.”
Oh, rupanya begitu, pikir Arjuna. Berhubung sekarang ibu punya rahasia
tabu, maka ayahnya berpikir untuk membawa pacarnya ke rumah. Arjuna
menjadi semangat. Akhirnya mereka berhubungan lagi di kamar ibunya. Hari
itu berhubung ayahnya tidak ada, mereka berdua bagai sepasang pengantin
yang melakukan hubungan di segala tempat.
Banyak sekali yang dibicarakan mereka, sehingga mereka lupa melakukan
hubungan seks pagi itu. Akhirnya Arjuna buru-buru mandi untuk pergi ke
sekolah. Ia hanya sempat nenen sebentar, lalu berangkat ke sekolah.
Walaupun belum ngentot ibunya hari itu, Arjuna merasa di awang-awang.
Akhirnya hubungan mereka dapat dilakukan dengan terbuka dihadapan
ayahnya.
Siangnya, Mas Joko resmi tinggal di rumah mereka. Orangnya agak lenjeh seperti bencong, dan tampaknya ini disukai ayah Arjuna.
Malam itu mereka makan di dipan seperti biasa, ditambah dengan satu
orang, yaitu mas Joko. Setelah makan dan dipan sudah dibereskan, Waluyo
merangkul Joko dengan mesra lalu mulai menciumi pipi lelaki itu.
Arjuna dan ibunya jengah. Melihat itu Waluyo berkata,
“Ga usah malu. Ini adalah jati diriku. Kalian juga tidak usah malu-malu.
Sekarang, aku ini suami isteri dengan Joko. Kamu, Dewi, sekarang adalah
isterinya anakku. Kamu, Arjuna, adalah suami ibumu. Dengan begini
semuanya senang, kan?” lalu Waluyo tertawa bahagia dan mulai mencumbu
Mas Joko lagi.
Arjuna yang selalu horny, segera merangkul ibunya dan mencium bibirnya.
Dewi yang kaget, dengan cepat membalasnya. Dua pasangan itu bercumbu di
dipan.
“Bu. Di sini rame. Arjuna mau ngemprut ibu.”
Waluyo menghentikan aksinya lalu berpaling pada Arjuna.
“Hati-hati ya, jangan terlalu keras, ada cucuku di perut isteriku. Kamu
sebagai anak harus menghormati ibu kamu walaupun kamu sedang ngentotin
ibumu.”
“Iya, Pak. Arjuna kan cinta mati sama ibu.”
Waluyo tertawa lagi.
“Bagus. Sana setubuhin ibumu. Bapak juga ga sabar mau ke kamar.”
Dengan berbunga-bunga Arjuna menarik ibunya ke kamar.
Selama ini Dewi takut kalau hamil akan membuat suaminya marah. Tapi
ternyata tidak, malah Waluyo senang. Maka Dewi menjadi sumringah
memikirkan akhirnya dapat ngentot dengan anaknya yang ganteng.
Ketika mereka sampai di kamar, Arjuna yang sudah menahan-nahan sepanjang
hari di sekolah, segera membuka baju dengan cepat dan membuangnya di
lantai. Dewi tersenyum melihat tindakan anaknya itu. Ia lalu membuka
kainnya juga. Ketika ia sedang membuka bh-nya, Arjuna yang sudah
telanjang dengan cepat menarik celana dalamnya lalu melempar celana
dalam itu asal-asalan di lantai.
Mereka berdiri berhadapan dengan telanjang bulat. Arjuna memegang kedua tangan ibunya.
“Mulai hari ini, Ibu adalah isteri Arjuna,” kata remaja itu, “kita
adalah suami isteri. Ibu sudah mengandung anak hasil hubungan kita.
Arjuna janji akan selalu mencintai ibu sampai selama-lamanya.”
Dewi terdiam. Hatinya berbunga-bunga. Ia tersenyum malu-malu bagaikan pengantin di malam pertama.
“Ibu selalu mencintai kamu, Arjuna anakku. Ibu akan jadi isteri yang
menurut, yang mengasihi kamu, merawat kamu dan memberikan apapun yang
kamu minta. Sebaiknya kamu memanggil Ibu dengan nama depan, karena
sekarang kita sudah jadi suami isteri.”
“Dewi, kekasihku. Sepertinya enak didengar. Tapi Arjuna merasa bahwa
kalau manggil Ibu juga menambah perasaan nikmat. Apalagi waktu kita
senggama. Arjuna merasa bahwa apa yang kita lakukan bertambah asyik kalo
Arjuna tetep memanggil Dewi sebagai Ibu. Dan Dewi juga harus terus
memanggil anak waktu kita bercinta. Jangan panggil nama Jun. panggil
anakku. Bagaimana menurut kamu, Dewi?”
“Aku sih terserah suami saja.”
Arjuna lalu menerkam ibunya lalu menyosor bibir ibunya dengan rakus.
Mereka berciuman sambil berdiri dengan saling berpelukan. Suara kecipak
bibir beradu mengumandang. Agak lama, Arjuna yang harus dongak merasa
lehernya pegal. Maka beringsut, ia maju perlahan mendekati tempat tidur.
Dewi mengikuti gerakan anaknya yang mendorongnya ke tempat tidur.
Mereka berciuman sampai keduanya bertindihan di kasur. Tangan Dewi
meremas-remas rambut anaknya. Sementara kedua tangan Arjuna kini
memegang dagu ibunya dari samping. Ciuman mereka basah karena lidah
mereka saling menari-nari berkejaran dan berbenturan. Arjuna menikmati
cumbuan itu. Lalu ia mulai menjilati seluruh wajah ibunya. Ibunya hanya
mendesah ketika lidah Arjuna yang basah menyapu sekujur wajahnya dari
jidat sampai dagu.
Lidah Arjuna kini menyapu leher ibunya. Dewi menggelinjang karena
perasaan geli bercampur nikmat, apalagi jilatan lidah anaknya itu
terkadang disertai cupangan-cupangan yang membuat lututnya lemas. Kedua
tangannya tetap meremas rambut anaknya. Lidah Arjuna kini menyusuri
dadanya. Arjuna menjilat belahan dada ibunya yang seperti lembah kecil
sambil sesekali mencupang daerah itu juga. Kemudian dengan rakus Arjuna
melahap tetek kanan ibunya sambil tangan kanannya meremas payudara
ibunya yang sebelah kiri.
Dewi mulai menanjak birahinya ketika dirasakannya lidah anaknya
memutar-mutar di puting payudaranya dan diselingi dengan hisapan mulut.
Terkadang mulut Arjuna menyedot pinggir payudara Dewi, bagian bawah
payudara Dewi, bagian atasnya, pokoknya setiap jengkal dada kanannya
dijelajahi oleh lidah dan mulut anaknya sehingga kini di sana-sini
terlihat bekas cupangan.
Nasib yang sama juga dialami oleh payudara kirinya. Arjuna menyerang
tetek kirinya dengan buas dan terkadang terlihat seakan Arjuna sedang
makan buah atau makanan nikmat karena mata anak itu merem melek.
Akhirnya lidah Arjuna bergerak turun sepanjang perut ibunya sampai
akhirnya berhenti di pusar ibunya. Di situ Arjuna menyedoti pusar ibunya
dengan seru. Kemudian perlahan lidah Arjuna mulai menjilati bagian
bawah perut ibunya sampai akhirnya tiba di semak belukar milik ibunya.
Kini Arjuna mulai menjilati seluruh jembut ibunya bagaikan anjing yang
sedang minum.
“Memek ibu, anakku…… jilatin memek ibu donk…….”
Arjuna lalu berlutut di bawah kaki ibunya, lalu membuka bibir luar
vagina ibunya sehingga merekah. Dinding memek ibunya terlihat sedikit
mengkilat karena basah oleh cairan organ intim ibunya sendiri. Bau tubuh
ibunya tercium jelas dari lubang pernakan itu. Arjuna menjilati memek
ibunya.
“Oooh…… anakku…… cah bagus……….. begitu…… iya…… jilatin terus memek ibu
kamu……… memek ini pernah kamu lewatin waktu kamu lahir. Dari memek ibu
kamu lahir, sekarang kamu berkunjung lagi dan membersihkan memek ini…..
Ooooooh……. Iya…… yang keras……..”
Arjuna mulai merogoh lubang kencing ibunya dengan lidahnya. Ada campuran
bau pesing dan bau tubuh ibunya di daerah itu. Arjuna memainkan
klitoris ibunya dengan telunjuk kanannya sementara lidahnya
mengoyok-oyok dinding dalam memek ibunya dengan bersemangat.
Tak lama mereka berdua keringatan. Memek ibunya telah basah kuyup karena
campuran keringat dan cairan kewanitaan. Arjuna suka sekali memek
ibunya, bagaimana baunya dan rasanya di lidah menyatu menjadi suatu bau
yang sangat erotis.
Dewi mendekap kepala anaknya lalu mendorong kepala itu sehingga kini
seluruh mulut Arjuna mampir di vaginanya. Arjuna menjilati dinding memek
ibunya dengan membuat gerakan memutar.
“kocok memek ibu dengan lidah kamu, anakku…….. jilat terus, anakku,
isep-isep terus memek ibu, anakku…… anak pinter………… nikmaaaaat…..”
Akhirnya Dewi sudah tidak tahan. Ia pun sepanjang hari memikirkan momen
ini. Momen dimana puncak kenikmatan sejati akan mereka berdua raih.
Hubungan kelamin adalah puncak hubungan dua orang manusia. Dan mereka
sedang berusaha menggapai puncak itu. Maka Dewi berkata,
“Udah dulu, anakku…. Sekarang masukkan kontol kamu ke memek ibu kamu……
gagahi ibu……. Setubuhi ibu kamu……… ayo, sayang………. Anakku…… kembali ke
rahim ibu kamu……. Ayo bersatu dengan ibu……. Kita jadi satu tanpa ada
yang memisahkan kita………”
Mendengar ibunya berbicara seperti itu, birahi Arjuna meledak. Ia segera
bangkit lalu menuntun rudalnya ke hadapan liang senggama ibunya. Ibunya
meraih ujung kontolnya lalu menempatkan kepala kontolnya tepat di ujung
lubang kencing ibunya itu.
“Dorong, nak……… masukkan kontolmu ke dalam memek ibu kamu……… inilah
waktu yang kamu tunggu-tunggu…… mari bersenggama dengan ibu………. Entotin
ibu, nak……. Entotin ibumu ini, nak…… gagahi ibu, nak………. Jajah rahim ibu
dengan pasukan spermamu, nak….”
Arjuna dengan tenaga penuh mendorong pantatnya ke depan. Serta merta
kontolnya ambles ke dalam liang senggama ibunya yang licin dan sempit
itu.
“enaknya!!!!!!!” teriak Arjuna.
Mulailah ibu dan anak itu berpacu dalam kenikmatan tabu. Arjuna
menggenjot tubuh ibunya dengan semangat berkobar-kobar, pantatnya maju
mundur untuk menggerakkan burungnya keluar masuk sarang walet ibunya.
Sementara, Dewi asyik mengimbangi dengan pantat yang diputar sambil
didorong dan ditarik, gerakan spiral yang membuat rudal anaknya seakan
mengebor dinding liang senggamanya.
Kedua tangan mereka berpelukan erat, sementara kaki Dewi melingkari
tubuh bawah anaknya dengan kedua lutut menjepit kedua paha atas anaknya
itu untuk membantu ketika ia mendorong pantatnya sambil menarik tubuh
anaknya dengan kedua kakinya itu sehingga waktu selangkangan mereka
beradu terdengarlah bunyi benturan khas orang lagi ngentot.
Di lain pihak, Arjuna kini asyik menyusui payudara kiri ibunya.
Disedotinya pentil ibunya yang telah tegak berdiri sambil terkadang
lidahnya disapu secara memutar di puting ibunya itu. Dewi yang sekarang
sudah terbebas dari perasaan takut akan suaminya, kini secara lepas
mengerang, merintih bahkan bersuara keras menikmati hujaman demi hujaman
kontol anaknya yang menggagahi memeknya berulang-ulang.
“Anak baik…….. entoti ibu, nak……. Entoti yang keras……….. pakailah ibu
sesukamu, nak…… gagahi ibu terus……. Tusukkan kontolmu keras-keras di
memek ibu……… aaaaahhhhhh……….. terus, nak…… terus, sayaaaaang…….. jangan
berhenti…….”
Ruangan kini dipenuhi suara erangan dan seruan kenikmatan Dewi ditambah
dengan suara selangkangan yang beradu. Memek Dewi memancarkan bau tubuh
perempuan dewasa yang sedang birahi selain itu aroma ketiaknya juga
memperjelas bau tubuhnya itu, apalagi setelah beberapa menit ia
berkeringat deras. Arjuna pun kini mandi keringat. Bau tubuhnya dan bau
tubuh ibunya membaur dan menguasai ruang tidur mereka. Kamar ini penuh
dengan aroma seks.
Arjuna dapat merasakan tubuhnya mengeluarkan peluh, sementara tubuh
ibunya juga sudah licin karena basah oleh keringat juga. Keringat mereka
kini bercampur saling menempel di kulit masing-masing. Tubuh ibunya
memang dibuat untuk dientot Arjuna, pikir anak remaja itu. Tubuh ibunya
terasa halus dan empuk dan hangat, sementara memek ibunya serasa sangat
pas bagi kontolnya. Seakan-akan kontolnya telah memasuki suatu cetakan
yang tepat sekali ukurannya.
Arjuna merasa melayang di langit ketujuh. Ia sungguh menikmati
persetubuhannya dengan ibunya. Bau tubuh ibunya selalu memabukkan
dirinya, kini memek ibunya juga menjadi sesuatu yang seperti candu
baginya. Ia merasa tidak akan pernah bosan ngentotin ibunya.
Mulut Arjuna kini menjelajah setiap jengkal payudara ibunya. Segala hal
yang dapat dilakukan mulutnya untuk merasakan kulit payudara ibunya
telah dilakukannya. Menjilat, menyedot, mengecap, mencupang bahkan
menggigit perlahan dilakukannya terhadap payudara ibunya itu.
Setelah payudara kiri ibunya itu telah habis dijelajahinya, meninggalkan
bekas cupang di sana sini dan air liur yang bercampur dengan keringat
mereka, Arjuna lanjut mengeksplorasi payudara ibunya yang satu lagi.
Dewi merasa bahagia sekali. Ia akhirnya dapat berhubungan badan dengan
anaknya tanpa takut apa-apa lagi. Ijin dari sang suami menambahkan
perasaan euphoria bagi Dewi. Kini ia tidak menahan-nahan nafsunya lagi
melainkan melepaskan segala birahinya dengan anaknya. Telah belasan
tahun Dewi hidup tanpa dijamah lelaki, kini adalah saatnya untuk
menggantikan semua waktu yang lewat di mana tak ada belaian pria
baginya.
Kini, anak laki-lakinya sendiri, darah dagingnya, menjadi pemuas birahi
baginya. Kini, Dewi dan anaknya menjadi satu. Tidak ada penghalang
satupun di antara mereka. Kedua organ intim mereka menjadi satu,
mengirimkan sinyal-sinyal kenikmatan ke seluruh tubuh, mematikan segala
logika di otak dan meniadakan suara hati. Nafsu primordial kini
menguasai akal budi mereka.
Gerakan keduanya menjadi suatu tarian harmonis dua insan berlainan
jenis. Mereka saling mendorong dan menarikkan pantat pada saat yang
bersamaan. Mereka sedang menarikan tarian yang paling tua di sejarah
manusia. Tarian reproduksi.
Lama-kelamaan gerakan mereka berdua semakin cepat dan keras. Keduanya
berpacu mencapai garis finish, yaitu saat yang paling ditunggu-tunggu
semua orang yang sedang berhubungan seksual. Suatu keadaan di mana waktu
seakan berhenti, di mana panca indera bagaikan mati, di mana dunia
tidak lagi menjadi persoalan. Yang ada hanya aku dan pasanganku yang
sedang menggapai puncak kenikmatan.
Arjuna mengentoti ibunya terus. Selama sekitar lima belas menit ia
menghujami kemaluan ibunya dengan kemaluannya sendiri. Liang vagina
ibunya begitu hangat dan basah sehingga batang kontolnya meluncur dengan
mudah di tempat yang sempit itu. Walaupun dinding dalam memek ibunya
menghimpit dan menjepit kontolnya dengan kuat, namun justru ketika
batang kontolnya bergesek sepanjang dinding kemaluan ibunya itu yang
menciptakan suatu sensasi yang paling nikmat yang pernah ia rasakan.
Tidak ada satupun hal di dunia yang lebih enak dari ngewe, pikir Arjuna.
Apalagi aku sedang menggauli ibu sendiri. Sungguh hubungan sedarah
memang paling top.
Tiba-tiba Dewi memeluk anaknya erat-erat pada kedua tangan dan kakinya sambil berkata,
“Ibu sampeeeeeeeee…………………………….. Juuuuuuuuuuuuuuuun……..”
Dinding vagina ibunya berkedut-kedut seakan mulut yang membuka menutup.
Arjuna yang juga mendekati klimaks sebelum ibunya orgasme, menjadi tak
tahan lagi. Sensasi memek ibunya yang membuka menutup itu mengirimkan
sinyal yang kuat pada tubuhnya. Akhirnya tak berapa lama setelah ibunya
mulai orgasme, Arjuna pun mencapai puncak kenikmatan itu. Kontolnya
melepaskan air mani ke dalam rahim ibunya yang sudah terisi janin. Janin
yang didapat dari Arjuna sendiri. Arjuna menekan dalam-dalam kontolnya
pada memek ibunya yang sedang kontraksi, sehingga selangkangan mereka
menempel keras.
Dewi yang sedang orgasme merasakan kontol anaknya menekan keras, gerakan
hujaman itu, ditambah dengan dorongan pantat Dewi sendiri membuat
sedikit ujung kontol anaknya melewati liang senggamanya. Hampir setengah
senti kontol anaknya menembus liang senggamanya dan mencapai ke dalam
rahimnya. Kemudian Dewi merasakan kontol anaknya itu menumpahkan
spermanya langsung ke dalam rahimnya.
“Kamu di rahim ibuuuuuuuuuuuuuuuu………. Kamu masuk ke rahim ibu lagiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii…”
Arjuna dapat merasakan sedikit ujung kontolnya melewati lingkar lubang
kencing ibunya. Rupanya kontolnya telah masuk begitu jauhnya dan sampai
di rahim ibunya. Saat itu ia dapat merasakan tubuh ibunya, terutama
pinggul ke bawah bergetar seakan menggigil, lubang vagina ibunya
mencengkram batang kontolnya dengan kuat sekali, saat itulah ia
melepaskan pejunya di dalam rahim ibunya.
“lobang memek ibu pepet bangeeeeeeeeeeet…….. Arjuna ngecrooooooot…………….
Arjuna ngecrotin ibuuuuuuuuuuuu……….. terima mani Arjuna,
buuuuuuuuuuuuu………………….”
Setelah berkedut-kedut sampai tujuh kali, Arjuna merasakan tubuhnya
begitu letih lalu merebahkan dirinya dengan tetap menindih ibunya. Dewi
kali ini merasakan orgasme yang paling hebat yang pernah ia rasakan.
Pengalaman ini begitu melelahkan sehingga ia pun menjadi lemas dan lalu
telentang pasrah. Keduanya tertidur dengan bibir yang tersenyum karena
baru saja mengalami kenikmatan yang tiada bandingnya.
Kehidupan keluarga Waluyo kini berbeda. Mereka semua menjadi keluarga
yang bahagia luar dalam. Walaupun mereka tidak kaya, namun dalam soal
batin, mereka sudah mencapai kepuasan. Namun, yang namanya dunia memang
tidak dapat diperkirakan. Arjuna awalnya bahagia karena setiap hari
dapat menggarap ibunya. Tetapi, setelah tiga bulan ibunya mulai
uring-uringan dan kadang marah-marah untuk hal-hal yang ga begitu jelas.
Kata Waluyo, itu bawaan orok. Alhasil, tidak setiap hari Arjuna dapat
menyetubuhi ibunya. Ketika bulan kelima, maka perut ibunya telah besar,
jatah preman Arjuna menjadi berkurang lagi. Ibunya berusaha menjaga
kandungannya, alasan ibunya. Jadi, Arjuna hanya dapat jatah paling
banyak empat kali dalam seminggu, itu juga kadang-kadang. Lebih banyak
ibunya mengasih jatah dua kali dalam seminggu.
Waktu bulan ke lima itulah, ada perubahan dalam keluarga Waluyo.
Fauziah, mantan isteri Waluyo dan anak pertama Waluyo dari Fauziah,
yaitu Annisa, datang ke rumah mereka. Maka, kisah ini mulai berkembang……
Alat Bantu Sex Pria Unik Menyerupai Senter/Flashligh
BalasHapusTips Agar Pasangan Jauh Dari Perselingkuhan
Ibu Supiyah dan putranya Amir Bercinta sedarah
Dampak Baik dan Buruknya Pakai Bra Saat Tidur
sebelum di perkosa wanita ini di bunuh | video
Main Sex Dengan Dokter Paling Cantik
gadis ini MASTRUBASI lihat porno di wanet | video
Info Obat Semenax Capsule Canada Penyubur Pria
video sex santri kini sedang dalam penyelidikan
11 Tipe Cewek Seksi Yang Punya Nafsu Seks Gede / Tinggi
2 kali menantu perkosa mertua di siang bolong
CERITA SEX SEDARAH INDONESIA
Bermain Lidah Bikin Pria Bergairah dan Bahagia
Berbagai Bentuk Payudara dan Keunggulannya
Foto Seksi Gadis Jepang Tubuh Cantik
Cerita Incest Ibu Anak Dan Bibi
Cerita Dewasa Merengkuh Kenikmatan Keponakan
Ibuku yang amat sangat menggairahkan
Bercinta dengan guru tata negara
Mengendap Dan Rogol Isteri Orang
heboh bini muda MENTERI ditiduri anaknya sendiri
Download Video Bokep 3gp Download Bokep gratis Film bokep Segel Perawan Pecah
siiiip !
BalasHapusKESAKSIAN BAGAIMANA SAYA MENDAPATKAN PINJAMAN SAYA DARI PERUSAHAAN PINJAMAN DAN TERPERCAYA. Saya bernama Theresia Widiyasari dan saya tinggal di Australia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman agar berhati-hati karena ada penipu di mana-mana. Beberapa bulan yang lalu saya tegang secara finansial, dan karena keputusasaan saya, saya dibohongi oleh beberapa pemberi pinjaman online dengan nilai Rp75.890.000. Saya hampir kehilangan harapan sampai seorang teman saya yang merupakan seorang polisi merujuk saya ke sebuah perusahaan pinjaman yang sangat andal bernama DONNAHALL FUNDING LLC yang meminjamkan saya pinjaman tanpa jaminan sebesar Rp950.000.000 dalam 24 Jam tanpa tekanan. Jika Anda membutuhkan pinjaman apa pun, cukup hubungi mereka sekarang melalui email: (donnahallfundingllc@gmail.com). Saya menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman karena saya melewati di tangan para pemberi pinjaman palsu.
BalasHapusJika Anda memiliki pertanyaan, hubungi saya: {theresiawidiyasari@gmail.com}